top of page

MENGAPA HARUS MENGAMPUNI?

Oleh: Maxy Manueke

 

 

Pada suatu kali seorang rohaniawan bertanya kepada salah seorang anggota yang suaminya tidak datang beribadah. “Bu, mengapa pak slamet tidak datang hari ini, apakah ia sedang sakit?” “Tidak pak” jawab ibu pemilik rumah itu. “Lalu mengapa beliau tidak datang saat ini?” desak sang rohaniwan. “Anu pak, pak slamet sewaktu mendengar khotba bapak tentang pengampunan, merasakan sesuatu hal lain yang dia rasa tidak cocok untuk dirinya” jawab ibu ini dengan sangat berhati-hati. “Tidak cocok bagaimana, apakah ada kata-kata saya atau menyinggung perasaannya?”. “Begini pak, waktu dia mendengar bahwa umat Tuhan adalah umat yang harus mengampuni sebagaimana Tuhan telah mengampuni manusia, dan pada saat firman Tuhan dibacakan bahwa siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dia merasa tidak sanggup melakukannya karena terlalu sulit”. Kemudian, setelah mendengar jawaban tersebut, sang rohaniwan melanjutkan “Ada apa dengan pak slamet sebenarnya?” lalu ibu itu memaparkan bahwa kalau selama ini pak slamet bertengkar dengan anaknya dan sampai sekarang belum berdamai, karena pak slamet sukar untuk memaafkannya.Mengapa manusia terlalu sukar untuk memaafkan orang lain? Apakah karena dosa terlah merusak setiap sisi yang baik yang ada pada manusia sehingga menjadi sulit untuk memaafkan sesamanya.

 

Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa Karena dosa, manusia sulit untuk mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Sekali lagi firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang telah dilahirkan kembali melalui pengampunan Allah mempunyai kewajiban untuk mengampuni orang lain dan kalau hal ini tidak dilakukan maka akan menimbulkan murka dari pihak Allah. (Matius 18:35)Kalau begitu mengapa kita harus mengampuni? Tentunya kitab suci pasti memiliki alasan mengapa kita harus mengampuni sesama kita.Dengan mengampuni kita menolong diri sendiri terbebas dari kemarahan dan kegusaran. (lukas 17:3) “Jagalah dirimu”. Jadi, kita mengampuni adalah untuk kebaikan kita sendiri agar kesehatan mental dan jasmani kita tidak terganggu oleh karena dendam atau mengingat terus kesalahan orang lain. Seorang pelukis terkenal bernama Leonardo Da Vinci hendak menyelesaikan lukisannya yang terkenal (perjamuan terakhir) yang menggambarkan perjamuan terakhir Yesus dan murid-muridnya. Leonardo ini juga adalah seorang yang agak sensitive. Oleh karena suatu hal dia bertengkar dengan temannya. Beberapa hari kemudian ketika dia berusaha untuk berkonsentrasi melanjutkan pekerjaannya menyelesaikan lukisan itu, ada perasaan yang tidak tenang menyelimutinya. Dia mulai berpikir apa yang membuat dia tidak bisa berkonsentrasi dalam pekerjaanya. Akhirnya dia menemukan bahwa karena pertengkaran yang tidak diselesaikan Antara dia dan temannya dan itulah yang membuat dia tidak tenang. Kemudian, dia mencari temannya dan meminta maaf. Dan setelah mereka saling mengampuni satu dengan yang lain dengan wajah yang gembira Leonardo pulang dengan senang hati dan menyelesaikan karyanya itu dengan baik. Kita mengampuni untuk menyatakan karakter Allah yang adalah kasih kepada orang lain. Dasar kita mengampuni oleh karena Dia terlebih dahulu mengampuni kita (Kolose 3:13), jadi kalau kita tidak mengampuni berarti mengubur kasih Allah yang ada di dalam diri kita yang sudah mengalami pengampunan dari padaNya.

 

Sebagai umat yang percaya kepada kebesaran kasihNya, kita tidak hanya sebagai makhluk yang selalu hanya meminta-minta ampun kepada Tuhan tetapi juga memberikan pengampunan kepada orang lain sebagaimana firmanTuhan mengatakan adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.Di dalam kitab suci diceritakan tentang seorang yang berusia 17 tahun ketika dia dijual oleh saudara-saudaranya karena rasa benci dan iri. Anak muda ini menjalani kehidupan dengan merasakan pahit dan getirnya kehidupan dan juga berbagai godaan serta penderitaan selama 13 tahun, akhirnya ia menjadi seorang perdana menteri di kerajaan Mesir. Pada saat ia berkuasa, saudara-saudaranya yang dulu telah menjualnya, datang untuk meminta belas kasihan oleh karena kelaparan telah menimpa negeri mereka. Yusuf demikian namanya, perdana menteri muda ini menolong saudara-saudaranya agar terhindar dari kelaparan. Ketika akhirnya mereka berkumpul kembali dan saudara-saudaranya takut kalau ia akan membalas dendam kepada mereka, Yusuf berkata “memang kamu telah merekah-rekahkan yang jahat terhadapku tetapi Allah telah merekah-rekahkannya untuk kebaikan dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar”.Suatu tindakan yang luar biasa yang dilakukan oleh Yusuf, gantinya membalas dendam, dia mengampuni bahkan menjamin kehidupan saudara-saudaranya.Kita mengampuni agar lingkaran dendam, kebencian, dan kekerasan orang yang bersalah terhadap kita itu, tidak berpindah kepada diri kita.Ada suatu siklus yang berputar bagi orang yang menyimpan kesalahan orang lain yang dapat dihentikan hanya dengan mengampuni orang tersebut.Kitab lukas mengatakan dalam lukas 6:37, ampunilah dan kamu akan diampuni, itu berarti apabila kita tidak mengampuni maka kesalahan orang itu akan terus menghantui kita dan tanpa kita sadari sifat tidak baik yang orang lain perbuat kepada kita akan menjadi sifat kita dan siklus ini hanya dapat diputus apabila kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita.Sebuah kisah nyata di Eropa, ketika seorang ayah hidup dengan beberapa anaknya tanpa didampingi seorang istri karena telah meninggal. Dia sering minum minuman keras dan sering kali memukul anak-anaknya tanpa alasan yang jelas.

 

Suatu kali dia memukul Deisy, anak perempuannya dengan begitu bringas dan kejam dan kejadian ini tidak pernah terlupakan oleh Deisy meskipun peristiwa sudah lama berlalu.Suatu hari ayahnya pulang ke rumah dan mencari anak-anaknya untuk meminta maaf termasuk Deisy. Sementara anak-anak yang lain memberi maaf, Deisy tetap tidak mau mengampuni ayahnya, meskipun ayahnya sudah menunjukkan pertobatan dengan perubahan hidupnya. Ketika Deisy berkeluarga, ia mempunyai anak yang bernama Margaret yang suatu kali melakukan kesalahan dan meminta maaf kepada ibunya tetapi ibunya tetap tidak memaafkan Margaret. Saat Margaret berkeluarga, ia juga mempunyai seorang yang bernama Mikael. Ketika Mikael melakukan kesalahan, ibunya juga tidak mau mengampuninya dan berkata aku tidak ingin melihatmu lagi dan 26 tahun Margaret tidak pernah melihat Mikael lagi. Setelah Mikael menikah, suatu saat ia dan istrinya bertengkar, lalu Mikael menceraikan istrinya dan berkata aku tidak ingin melihatmu lagi.Dari 3 generasi ini, kita dapat menilai bagaimana pengampunan sebenarnya dapat mengakhiri siklus yang membawa kepada kehancuran jiwa.

 

Karena Deisy tidak mengampuni ayahnya dan juga anaknya Margaret menaruh dendam terhadap ibunya Deisy mengakibatkan Margaret tidak mengampuni putranya Mikael. Mikael yang sakit hati karena tidak menerima pengampunan ibunya juga menyimpan dendam yang membuatnya tidak mengampuni istrinya oleh karena suatu masalah yang tidak besar.Itulah sebabnya mengapa kita harus mengampuni agar supaya kita dapat memilik tabiat Allah yang penuh dengan kasih, menolong diri kita terbebas dari kemarahan yang merusak mental dan jasmani kita serta membebaskan diri kita dari siklus yang membawa kebinasaan kerohaniaan kita. Namun, pengampunan yang sejati hanya dapat dimiliki apabila kita dapat merenungi dan memikirkan pengampunan Allah bagi kita, kemudian melakukannya dengan pertolongan kuasa roh Allah maka kita dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita…………… AMIN

gmhak jemaat pioneer

TIMIKA - MIMIKA PAPUA

Jl. C. Heatubun No.3 (Jalan baru)

Telepon & Fax: 0901 - 321658 Cell Phone: 081340512372

 2014 Team Creative  JPT.©

bottom of page