top of page

SEJARAH PERKEMBANGAN GMAHK TEMBAGAPURA & TIMIKA

 

Pada Tahun 1970 an wilayah Timika dan Tembagapura masih merupakan dataran hutan yang luas, serta wilayah Tembagapura terkenal dengan pegunungan dan gunung-gunung yang terjal yang belum mempunyai penghuni yang tetap. Namun pada tahun 1980an hutan rimba dan gunung yang terjal ini, mulai berubah dan telah menjadi pemukiman manusia, dan yang pada saat ini merupakan gudang dan sumber kekayaan tambang yang terpendam di wilayah Indonesia timur yang sangat dikenal bukan hanya dalam negeri tetapi meluas hingga ke berbagai negara, dengan sebutan PERTAMBANGAN TEMBAGA, TEMBAGAPURA.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perusahaan Freeport Indonesia Incorporated, adalah merupakan perusahaan yang mengelola kekayaan tambang dipegunungan Jayawijaya ini. Puncak Jayawijaya ini adalah merupakan puncak yang tertinggi di wilayah Indonesia dengan sebutan Puncak Jaya atau dikenal dengan Es Abadi-nya. Perusahaan Freeport Indonesia Incorporated ini mengkaryakan juga beberapa umat-umat Tuhan yang benar-benar tidak pernah melupakan perintah Tuhan, bahwa dimanapun mereka berada pekerjaan apapun yang mereka lakukan dan kesibukaan apapun yang mereka hadapi, tidak lupa menyisihkan waktu untuk bersahabat dengan Yesus atau menceritakan tentang Yesus dengan menginjil. Dengan kesetiaan umat-umat Tuhan ini akhirnya terbentuklah satu perkumpulan ditengah-tengah kota dalam hutan rimba Tembagapura. Mulanya karyawan yang datang dari berbagai penjuru ini tidak saling mengenal, tidak ada organisasi, tidak ada bangunan gereja, tetapi saat hari sabat tiba, karyawan-karyawan yang merasa bahwa itu adalah hari yang suci, hari perbaktian, hari untuk memuji dan berhubungan dengan Allah, karyawan-karyawan ini mulai menyendiri dengan membawa Alkitab, Buku Sekolah Sabat dan belajar secara sendiri-sendiri.

 

Tidak diduga inisiatif ini juga dilakukan oleh karyawan-karyawan yang seiman lainnya tetapi belum saling mengenal. Dengan sekolah sabat, lagu sion, alkitab dan perbaktian sabat inilah muncul karyawan seiman lainnya dari berbagai daerah untuk membentuk kelompok berbakti yang terorganisir. Mulanya dirumah-rumah karyawan yang telah mendapat perumahan, karena semakin banyaknya peserta dalam kebakitan bersama ini, rumah sudah tidak memadai lagi, maka berinisiatiflah kelompok ini meminjam ruangan sekolah perusahaan untuk tempat perbaktian setiap hari sabat. Terbentuklah cabang sekolah sabat baru di Tembagapura yang diprakarsai oleh sudara Jack Kussoy, Daniel Adinata, Dicky Lintuuran, Winny Uway, Sammi Goni, Jhon Matindas, Wim Lahaturuson, Y. Panjaitan, H. Piri dan lain-lain. Kunjungan pendeta dari Biak dan Daerah mulai bermunculan, Pdt. Wuisang, Pdt. Benny Mambo, Pdt. Massie, Pdt. Pungus dan lain-lain. Perkembangan sidang maju denga pesatnya sesuai dengan perkembangan perusahaan, hingga tanggal 23 Maret 1973. Perkumpulan jemaat Tembagapura telah diorganisir menjadi sidang penuh oleh Pdt. Massie Ketua Daerah Irian Jaya dan yang menjadi Ketua dalam pengorganisasian gereja pertama ini : Sdr. H. Piri. Perusahaan segera mengimbangi perkembangan Umat beragama di Tembagapura dengan membangun Gereja Permanen.

 

Gereja Kalvari ini di tabiskan oleh seluruh gereja Kristen dalam dan luar negeri. Pentabisan ini ketua daerah Irian Jaya Jemmy Jacob Hadir bersama Staff Pdt. Mehue dan Pilot Penerbangan Advent Sdr. Leroy Kelm. Akhirnya tahun 1982 sesudah gereja diorganisir daerah telah mengirim Pdt. Ronny Mamarimbing sekeluarga untuk mengembalakan sidang ini. Tahun 1983 sidang mengembangkan sayapnya ke Timika, daerah dimana lapangan terbang perusahaan berada. Terbentuklah satu perkumpulan kecil atau cabang sekolah sabat dengan beberapa anggota saja, tapi mampu membangun sebuah gereja semi permananen kurang lebih 600 meter di sebelah timur lapangan terbang dan 200 meter dari jalan raya timika Tembagapura. Pada Tahun 1984 sidang tembagapura mengadakan kegiatan kebangunan rohani pertama dengan pembicara pemuda dan anak-anak. Kebangunan rohani ini empat belas jiwa telah mnyerahkan diri pada Kristus dan dibabtis di Timika di Kolam depan Gereja Advent Timika. Akhirnya tahun 1984,Pdt. Ronny Mamarimbing di pindahkan ke Palu Sulawesi Tengah dan beliau diganti oleh Pdt. Muda Harry Sutomo. Pdt. Sutomo kembali membimbing kebangunan Rohani anak-anak dan pemuda, Tujuh Jiwa menyerahkan diri pada Tuhan dan dibabtis di kolam yang sama didepan Gereja Advent Timika.

 

Tidak dapat dihindari perkembangan perusahaan mengharuskan perluasan lapangan terbang yang ada menurut standart Internasional. Gereja kita yang berada di jalur perluasan pembangunan lapangan terbang, terpaksa harus dipindahkan dan gereja lama harus dimusnahkan. Berkat Tuhan dan jasa baik perusahaan peniadaan gereja ini mendapat ganti rugi lebih dari cukup. Saudara Noris Pangemanan dan Jack Kussoy segera mencari lokasi baru untuk pembangunan gereja. Demi kepentingan pekerjaan Tuhan di Irian Jaya pada pertengahan tahun 1986 Pdt. Muda Herry Sutomo dimutasikan ke Manokwari, bulan Agustus 1986 daerah Irian Jaya telah memanggil Pdt. Benyamin Sakul sekeluarga yang cukup berpengalaman di daerah Maluku (Ambon) untuk bertugas untuk mengggantikan Pdt. Herry Sutomo. Karena gereja sebelumnya sudah dimusnahkan, dan sidang sedang mencari lokasi baru untuk gereja, Pdt. Sakul sekeluarga terpaksa menyewa rumah sudara Amelius Pangemanan untuk dijadikan tempat tinggal sekaligus tempat perbaktian. Pekerjaan Tuhan dan penginjilan berjalan terus bagaikan aliran air sungai yang tak dapat dibendung. Pdt. Benyamin Sakul langsung mengadakan kebangunan rohani yang pertama di Timika, berakhir dengan penyerahan diri kepada Kristus lewat air babtisan empat jiwa gelombang pertama dan sabat 12 Desember 1986 cabang sekolah sabat Timika di organisir menjadi sidang penuh beranggota babtis 25 orang oleh pimpinan daerah Pdt. Hans Kalalo dan Istri beserta Staff daerah Pdt. Benny Mambo , H. Tumbal, dan Pdt. Mehue pada besoknya tanggal 13 Desember 1986 peletakan batu pertama di Timika. Peletakan batu pertama oleh pembantu Bupati Drs. Agus Biu disaksikan oleh jemaat Induk Tembagapura yang merupakan jemaat pengasuh dan khotbah peletakan batu pertama oleh ketua daerah. Kerja keras pendeta sidang dibantu oleh tua-tua gereja Tembagapura dan Timika serta seluruh anggota gereja yang berbakat, hutan yang penuh pohon dan ular berbisa kini berubah menjadi terang dan berdiri bangunan gereja yang megah dan kokoh dengan konstruksi besi.

 

Perasaan, Tenaga, Pikiran dan Materi dari seluruh Anggota mendorong membanjirnya sumbangan dari para simpatisan maupun pihak perusahaan dan pemerintah setempat turut mengambil bagian . Sesudah pembangunan gereja rumah pengerja menyusul akan dibangun. Tukang secara khusus didatangkan dari Minahasa untuk membantu pembangunan gereja berdiri dengan sempurna. Perkembangan pekerjaan Tuhan mulai terbuka dan berkembang dikawasan ini, cabang sekolah sabat mulai bermunculan baik di Porsite, Mapurujaya, Kwamki Lama, SP 2. Potensi Irian Jaya bagian selatan ini mulai menampakkan ladang gandum yang siap di tuai. Perluasan pekabaran Kristus menantang kita di tengah-tengah dunia yang dibuai dengan materialistis untuk tetap sadar tetap turut serta mengambil bagian dalam membantu menyelesaikan pekerjaan-Nya. Sisihkanlah waktu, tenaga, pikiran, dan uang saudara untuk tetap membantu perluasan pekerjaan Tuhan di tempat ini. Harapan kami semoga semangat juang sudara-sudara tetap membara demi keselamat kita di sorga abadi, serta darah jiwa-jiwa yang belum mendengar kabar selamat ini sedang berseru meminta uluran tangan kita untuk dijangkau. Yesus segera datang, menuntut talenta yang telah dipercayakan pada kita. Dengar………………….. dengar……………………… dengarlah seruan mereka. Yesus mengenal dombanya yang setia, sehat, dan giat, begitu juga domba-Nya mengenal tuan-Nya. Lihatlah pengantin lelaki itu segera datang membawa upahnya.

Amin.

 

Disadur dari Sdr. Denni Kaumpungan & Pdt. Benyamin Sakul

 

Posted by Pst. Zulkarnaen Oktavianus

 

gmhak jemaat pioneer

TIMIKA - MIMIKA PAPUA

Jl. C. Heatubun No.3 (Jalan baru)

Telepon & Fax: 0901 - 321658 Cell Phone: 081340512372

 2014 Team Creative  JPT.©

bottom of page